Beberapa minggu terakhir saya punya kebiasaan baru yang lumayan efektif membangkitkan semangat di pagi hari, terutama ketika akan berangkat kerja. Maklum, untuk berangkat kerja di pagi hari (ya iyalah masa' dini hari) saya membutuhkan semangat super untuk berani menghadapi realita (cieeehh, bahasanya so' serius) yang akan terjadi di kantor selama jam kerja. Dari perasaan was-was akan pertanyaan bos tentang tugas-tugas yang diberikan ke saya apa sudah selesai atau belum, sampai tingkah laku "client" yang kadang-kadang bikin saya gemes pengen nonjok sang "client", kalo ga' ingat saya udah berkeluarga dan harus menafkahi keluarga saya, sudah lama kegemesan ini saya realisasikan (brutal mode on). Satu hal lagi yang paling penting bahwa posisi saya adalah sebagai pelayan dan sang "client" (so' jadi) rajanya. Aneh khan kalo pelayan nonjok raja.
KEMBALI KE LAPTOP
Pasti anda penasaran (atau mungkin saya yang terlalu optimis) kebiasaan apa gerangan yang saya lakukan sehingga bisa menggugah semangat. Yang pasti saya jamin, kebiasaan ini hanya dilakukan oleh segelintir orang tanpa mereka sadari. Saya pun baru menyadari bahwa sebuah tindakan tak bermoral sekalipun ternyata dapat menjadi sebuah terapi yang manjur. Nah lo, tambah penasaran khan...? Tapi sedari awal saya mengingatkan khususnya bagi anda yang memiliki pemahaman agama mendalam, bermoral tinggi, menjunjung tinggi asas kesopanan, dan suka mengeluarkan kritik yang pedas saya mohon dengan sangat agar anda tidak melanjutkan membaca tulisan ini demi kebaikan anda dan kebaikan saya (tentunya). Karena terus terang saya tipe orang yang alergi dengan kritik dan nasehat sekalipun itu konstruktif.
Saya rasa, perlu bagi saya untuk menceritakan ritual saya sejak bangun pagi hingga tiba di kantor.
Begini ceritanya....Setiap pagi saya bangun jam 6.30 WCLK (Waktu Check Log Kantor). Ketahuan deh jarang sholat subuh, makanya saya sudah bilang dari awal orang yang punya pemahaman agama mendalam jangan baca tulisan ini, karena ujung-ujungnya adalah terciptanya nasehat dan kritikan yang di alamatkan ke saya, apalagi kalo nasehat dan kritikannya berwujud comment di blog ini. I hate that. Arti kata bangun disini adalah beranjak dari tempat tidur. Sebenarnya saya sudah bangun (bukan dalam arti sebenarnya) sejak jam 6.15, karena alarm HP saya setel jam segitu. Bangun bukan dalam arti sebenarnya karena saya masih menggelinding ngalor ngidul di tempat tidur, ini bisa diterima dengan akal sehat, secara (so' ABG) posisi tempat tidur saya membujur arah barat timur, jadi kalo ngetan ngulon itu bukan menggelinding namanya tapi salto. Masa ada sih orang salto di tempat tidur. Ga' bisa diterima akal sehat khan...? Bahkan saya yakin dalam tuntunan Kamasutra sekalipun tidak mengenal kosa kata "salto".
Setelah keluar kamar, saya langsung hinggap (kayak lalat aja) di meja makan dan take a breakfast sambil merhatiin kakak nyuapin ponakan saya dengan metode kejar-kejaran (bukan kakak yang nemuin metodenya, tapi ponakan saya - dasar anak tidak berbakti), pemandangan yang cukup menghibur (nah kalo ini namanya adik yang tidak berbakti, malah menikmati derita kakaknya sendiri). Pasti pada bilang iiihhh jorok... Belum sikat gigi koq langsung sarapan...? Saya punya logika berpikir sendiri mengenai masalah yang satu ini. Saya sikat giginya sekalian pas acara mandi. Pembelaan saya seperti ini, kalo kita sikat gigi setelah sarapan berarti kita bisa membersihkan sisa makanan sarapan kita, kalo sikat gigi dulu baru sarapan berarti ada sisa makanan yang bercokol di mulut kita sampai saatnya makan siang. Nah kalo gitu lebih jorok mana sikat gigi dulu apa sarapan dulu...? Hayo...ngaku aja deh logika saya lebih make sense. Mudah-mudahan bagian ini ga dapat serangan balik dari istri saya.
KEMBALI KE LAPTOP
Sarapan selesai, saatnya mengumpulkan mood untuk mandi. Tipsnya adalah berbaring di sofa ruang keluarga sambil dengerin berita daerah di RRI Gorontalo. Saya males baca koran soalnya, jadi mengikuti perkembangan Gorontalo lewat radio saja, lebih padat berisi (saya khan sukanya yang padat berisi...*muka mesum). Biasanya mood untuk mandi bangkit setelah mendengar berita-berita politik yang penuh muatan dan memuakkan. Dengan amarah membara (lebay deh) ngambil handuk dan langsung ke kamar mandi, byur...byur...byur... segarrrrr. Karena mandinya masih terbawa emosi jadi wajarlah kalo paling lama butuh waktu 5 menit untuk selesai (mencari pembenaran).
bersambung...
masih penasaran sama kebiasaan apa sih sebenarnya?, tunggu aja jawabannya di part 2...
KEMBALI KE LAPTOP
Sarapan selesai, saatnya mengumpulkan mood untuk mandi. Tipsnya adalah berbaring di sofa ruang keluarga sambil dengerin berita daerah di RRI Gorontalo. Saya males baca koran soalnya, jadi mengikuti perkembangan Gorontalo lewat radio saja, lebih padat berisi (saya khan sukanya yang padat berisi...*muka mesum). Biasanya mood untuk mandi bangkit setelah mendengar berita-berita politik yang penuh muatan dan memuakkan. Dengan amarah membara (lebay deh) ngambil handuk dan langsung ke kamar mandi, byur...byur...byur... segarrrrr. Karena mandinya masih terbawa emosi jadi wajarlah kalo paling lama butuh waktu 5 menit untuk selesai (mencari pembenaran).
bersambung...
masih penasaran sama kebiasaan apa sih sebenarnya?, tunggu aja jawabannya di part 2...